This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Agustus 2017

KONFIGURASI ETHERNET OVER IP (EOIP) PADA MIKROTIK

Assalamualaikum wr wb

Saya akan membahas tentang konfigurasi ethernet over ip (EOIP) pada mikrotik.

1. Pengertian EoIP adalah sebuah protokol mikrotik berbasis tcp/ip yang memungkinkan kita untuk membangun sebuah jaringan Tunnel antar perangkat mikrotik. EoIP tunnel sering kli di implementasikan untuk menghubungkan antara kantor pusat dan cabang agar dapat saling terinterkoneksi. Dengan begitu, antar site tersebut dapat saling bertukar informasi, file sharing ataupun mendukung (support juga di linux tetapi harus di-compile manual). Interface EoIP dianggap sebagai sebuah inface ethernet. Jika bridge mode dilakukan pada EoIP tunnel maka semua protokol yang berbasis ethernet akan dapat berjalan di bridge tersebut. Fungsi dari EoIP ini adalah secara transparan bisa melakukan bridge ke network remote. Maksimum jumlah tunnel yang dapat dibuat EoIP tunnel adalah 65535.
2. Latar Belakang Keuntungan EoIP
  1. Komunikasi jarak jauh layaknya dalam satu jaringan.
  2. Lebih efesiensi dan hemat biaya jika dibandingkan membuat sebuah link fiber optic, ataupun radio link.
  3. Aman, karena jalur data dialirkan pada jalur tunnel sehingga tidak melewati routing di internet.
3. Maksud Dan Tujuan
Untuk membuat koneksi jarak jauh menggunakan tunnel yang melalui internet, selain hemat dan efesien dalam segi peralatan juga keamanan dalam proses komunikasi data.

3. Hasil Yang Diharapkan
Bisa memahami cara-cara konfigurasinya dan memahami materinya.

  b, Alat Dan Bahan

  •  Winbox
  • 2 buah mikrotik
  • 2 buah kabel Crossover
  • Pc/Laptop
  • Jaringan Internet
c. Jangka Waktu yang diperlukan
 Kurang dari 60 menit.

d. Proses Dan Tahapan Pekerjaan

Pertama-tama buat topologi seperti berikut. 
 
Kantor Pusat

IP Publik : 10.100.30.11

Jaringan Lokal : 192.168.10.0/24



Kantor Cabang

IP Publik : 10.100.30.7

Jaringan Lokal : 192.168.20.0/24



2. Kemudian atur IP pada ether 2 (pada kedua router) yang menuju ke jaringan lokal sesuai dengan topologi diatas.



 Router1

IP > Address > Add (+)





Hasilnya :

Router2

IP > Address > Add (+) 


3. Kemudian kita konfigurasi PPPoe Client, untuk mendapatkan IP serta koneksi ke internet. Anda juga dapat menggunakan cara lain seperti DHCP Client untuk terhubung ke sumber internet.

 

Interfaces > Add (+) > PPoE Client
 
Apply
Pindah ke tab Dial Out > Isikan username dan password dari PPPoe Client > Ok

Hasil pada Router1


Hasil pada Router2


 NB : lakukan hal yang sama pada router ke-2 untuk konfigurasi PPPOE Clientnya.

 

4. Selanjutnya kita buat interface baru EoIP nya,

Interface > Add (+)


Lalu kita masukan IP Publik dari Mikrotik lawan (Kantor cabang) kedalam Remote address

Dan juga kita harus samakan tunnel ID dari kedua router agar bisa terhubung secara tunnel nanti.

 

4. Lalu kita buat interface Bridge

 

4. Lalu kita buat interface Bridge

Bridge > Add (+)



Apply & Ok


Hasilnya :

5. Selanjutnya kita lakukan bridge untuk interface EoIP dan ether2 

Bridge > Pindah tab Ports > Add (+)


Pilih interface dari EoIP untuk yang akan di bridge.


Pilih interface ether2 untuk yang akan di bridge dengan interface EoIP.

Hasil Bridge



6. Kita enable DNS

IP > DNS > Isi Servers dengan DNS Telkom > centang Allow Remoe Requests > Apply & OK

7. Kita setting IP Client jaringan lokal di masing-masing Router

Client kantor pusat/router1
 
Client  Kantor Cabang / Router2

8. Kemudian kita coba lakukan tes ping dari Router ke Router dan Client Local ke Client di Jaringan Lokal Router lawan

 

f. Hasil yang Didapatkan 

Saya dapat mengkonfigurasi dan dapat memahaminya.

g. Temuan Permasalahan

Permasalahannya adalah tergantung koneksinya.

h. Hasil dan Kesimpulan


Dalam melakukan konfigurasi diatas terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami, seperti halnya Tunnel ID dari kedua perangkat EoIP harus sama agar bisa saling terhubung, IP Publik yang digunakan dari kedua Mikrotik untuk Remote Address, dan juga pastinya Jaringan Internet. Dalam konfigurasi diatas kita harus melakukan bridge antara Interface EoIP dengan Ethernet di Router yang terhubung langsung ke jaringan Lokal. 

Rabu, 30 Agustus 2017

Firewall

Assalamualaikum wr wb


 


1. Pengertian
Firewall adalah suatu cara atau mekanisme yang di terapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.

Firewall didefinisikan sebagai suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun system itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.
Firewall didefinisikan sebagai sebuah komponen atau kumpulan komponen yang membatasi akses antara sebuah jaringan yang diproteksi dan internet, atau antara kumpulan kumpulan jaringan lainnya.
Firewall adalah sebuah computer yang memproteksi jaringan dari jaringan yang tidak dipercaya yang memisahkan antara jaringan local dengan jaringan publik, dengan melakukan metode filtering paket data yang masuk dan keluar.
Firewall sebagai sebuah titik diantara dua/lebih jaringan dimana semua lalulintas (trafik) harus melaluinya (choke point); trafik dapat dikendalikan oleh dan diautentifikasi melalui sautu perangkat, dan seluruh trafik selalu dalam kondisi tercatat (logged).

2. SEJARAH SINGKAT
    Arman (2007) menyatakan bahwa, network firewall yang pertama muncul pada akhir era 1980-an yaitu berupa perangkat router yang dipakai untuk memisahkan suatu network menjadi jaringan lokal (LAN) yang lebih kecil, dimana kondisi ini penggunaan firewall hanya dimaksudkan untuk mengurangi masalah peluberan (spill over) data dari LAN ke seluruh jaringan untuk mencegah masalah-masalah semacam error pada manajemen jaringan, atau aplikasi yang terlalu banyak menggunakan sumber daya meluber ke seluruh jaringan. Penggunaan firewall untuk keperluan sekuriti (security firewall) pertama kali digunakan pada awal dekade 1990-an, berupa router  IP dengan aturan filter tertentu.

    Aturan sekuriti saat itu berupa sesuatu seperti: ijinkan setiap orang “di sini” untuk mengakses “ke luar sana”, juga cegahlah setiap orang (atau apa saja yang tidak disukai) “di luar sana” untuk masuk “ke sini”. Firewall semacam ini cukup efektif, tetapi memiliki kemampuan yang terbatas. Seringkali sangat sulit untuk menggunakan aturan filter secara benar. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus terjadi kesulitan dalam mengenali seluruh bagian dari suatu aplikasi yang dikenakan restriksi. Dalam kasus lainnya, aturan filter harus dirubah apabila ada perubahan “di luar sana”.

    Firewall generasi selanjutnya lebih fleksibel, yaitu berupa sebuah firewall yang dibangun pada apa yang disebut “Bastion Host”. Firewall komersial yang pertama dari tipe ini, yang menggunakan filter dan gateway aplikasi (proxies), kemungkinan adalah produk dari Digital Equipment Corp (DEC).
DEC yang dibangun berdasarkan firewall korporat DEC. Brian Reid dan tim engineering di laboratorium sistem jaringan DEC di Pallo Alto adalah pencipta firewall DEC. Firewall komersial pertama dikonfigurasi untuk, dan dikirimkan kepada pelanggan pertamanya, sebuah perusahaan
kimia besar yang berbasis di pantai timur AS pada 13 Juni 1991. Dalam beberapa bulan kemudian, Marcus Ranum dari Digital Corp. menciptakan security proxies dan menulis ulang sebagian besar kode program firewall.
Produk firewall tersebut kemudian diproduksi massal dengan nama dagang DEC SEAL (singkatan dari Security External Access Link). DEC SEAL tersusun atas sebuah sistem eksternal yang disebut gatekeeper sebagai satu-satunya sistem yang dapat berhubungan dengan internet sebuah filtering gateway yang disebut gate dan sebuah mailhub internal. “Bastion Host” adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator atau dapat disebut bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik.
Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan misal : Unix, linux, NT (Muammar W. K, 2004). Firewall untuk pertama kalinya dilakukan dengan menggunakan prinsip “non-routing” pada sebuah Unix host yang menggunakan 2 buah network interface card, network interface card yang pertama di hubungkan ke internet (jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke PC (jaringan lokal)(dengan catatan tidak terjadi “route” antara kedua network interface card di PC ini).

3. Tujuan Penggunaan Firewall
Firewall biasanya digunakan untuk mencegah atau mengendalikan aliran data tertentu. Artinya setiap paket yang masuk atau keluar akan di periksa, apakah cocok atau tidak dengan kriteria yang ada pada standar keamanan yang di definisikan dalam firewall.
Untuk melindungi dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).
Penggunaan firewall yang dapat mencegah upaya berbagai trojan horses, virus, phishin, spyware untuk memasuki sistem yang dituju dengan cara mencegah hubungan dari luar, kecuali yang diperuntukan bagi komputer dan port tertentu.
Firewall akan mem-filter serta meng-audit traffic yang melintasi perbatasan antara jaringanluar maupun dalam.

4. Fungsi Firewall
Berikut beberapa fungsi menggunakan firewall :
Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan, Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall.
Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat.
Melakukan autentifikasi terhadap akses.
Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi.
Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan kemungkinan penjebolan jaringan.

5. Manfaat Firewall 
Manfaat firewall  adalah untuk menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan. Sebagai contoh, FTP (File Transfer Protocol) lalu lintas dari jaringan komputer organisasi dikendalikan oleh fire-wall. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengguna di jaringan mengirim file rahasia yang disengaja atau tidak sengaja kepada pihak lain.
Manfaat Firewall sebagai filter juga digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan. Hal ini mencegah pengguna berbagi file, dan bermain-main di jaringan. Aplikasi jenis ini berguna terutama dalam sektor korporasi.
Manfaat firewall lainnya adalah untuk memodifikasi paket data yang datang di fire-wall. Proses ini disebut Network Address Translation (NAT). Ada jenis NAT disebut NAT dasar, di mana alamat IP (Internet Protocol) pribadi dari jaringan komputer yang tersembunyi di balik satu alamat IP tertentu. Proses ini disebut sebagai IP samaran. Hal ini membantu pengguna dalam sebuah jaringan yang meliputi sistem tanpa nomor IP publik yang beralamat, untuk mengakses Internet.
Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll, sangat penting bagi setiap perkembangan bisnis. Jika informasi tersebut diubah oleh sumber eksternal, maka akan memberikan dampak merugikan. Manfaat Firewall disini adalah mencegah modifikasi data yang tidak sah di website.

6. Jenis - Jenis Firewall
Packet Filter - Jenis firewall yang pertama ini merupakan jenis yang paling simple. Firewall yang satu ini merupakan sebuah computer yang dibekali dengan dua buah Network Interface Card (NIC) yang mana fungsinya menyaring berbagai paket yang masuk. Umumnya, perangkat ini dikenal dengan packet-filtering router.
Circuit Level Gateway - Jenis berikutnya yaitu Circuit Level Gateway. Jenis ini umumnya baerupa komponen suatu proxy server. Tidak hanya itu, firewall tersebut beroperasi dalam level yang memang lebih tinggi pada model referensi OSI ketimbang jenis Packet Filter Firewall. Firewall ini tepatnya bekerja pada lapisan sesi (session layer). Adapun modifikasi dari jenis firewall ini cukup berguna bagi siapa saja yang ingin menyembunyikan informasi yang berkaitan dengan jaringan terproteksi, meskipun firewall jenis ini tak melakukan penyaringan atas beragam paket individual dalam suatu koneksi.
Application Level - Jenis selanjutnya kita kenal dengan Application Level Firewall yang mana jenis ini dapat disebut sebagai Application Level Gateway atau application proxy. Penggunaan firewall ini akan mengakibatkan tidak dibolehkannya paket untuk masuk melewati firewall tersebut secara langsung. Namun demikian, aplikasi proxy pada suatu computer yang mengaktifkan firewall akan mengalihkan permintaan tersebut pada layanan yang ada dalam jaringan privat. Kemudian meneruskan respons permintaan tersebut ke computer atau PC yang pertama kail membuat permintaan dimana letaknya berada di jaringan publik.


Network Address Translation (NAT) - Disingkat dengan NAT, jenis firewall yang satu ini menyediakan proteksi secara otomatis terhadap system di balik firewall. Pasalnya, Firewall berjenis NAT ini hanya mengizinkan koneksi dari computer yang letaknya di balik firewall. Sementara itu, tujuan NAT firewall yaitu melakukan multiplexing pada lalu lintas jaringan internal lalu menyampaikannya ke jaringan semacam WAN, MAN ataupun jaringan Internet yang memang lebih luas jaringannya. Hal ini membuat paket tersebut seolah-olah berasal dari sebuah IP address. Di samping itu, NAT membuat tabel yang berisikan informasi tentang koneksi yang dijumpai oleh firewall. Fungsi dari tabel ini yaitu memetakan alamat suatu jaringan internal  ke eksternalnya. Adapun kemampuan dalam meletakkan seluruh jaringan di balik IP address berdasarkan pada pemetaan port-port NAT firewall.
Virtual Firewall - Yang perlu juga anda ketahui yaitu adanya virtual firewall dimana nama virtual tersebut adalah sebutan yang dialamatkan pada firewall logis tertentu yang berada dalam suat perangkat fisik (seperti computer maupun perangkat firewall yang lain). Pengaturan dari firewall ini memperbolehkan beberapa network untuk dapat diproteksi oleh firewall yang memiliki keunikan dimana fungsinya menjalankan kebijakan keamanan system yang tentunya unik juga, cukup dengan memanfaatkan sebuah perangkat.
Statefull Firewall - Jenis Firewall yang satu ini dikenal sebagai sebuah firewall dengan fungsinya dalam menggabungkan berbagai keunggulan yang biasanya ditawarkan oleh firewall berjenis packet filtering, Proxy dan Circuit Level dalam suatu system. Firewall jenis ini dapat melakukan filtering pada lalu lintas atas dasar karakteristik paket, sebagaimana halnya filtering berjenis packet filtering serta memiliki pengecekan pada sesi koneksi guna meyakinkan kalau sesi koneksi tersebut diizinkan.
Transparent Firewall - Di antara jenis-jenis firewall yang telah disebutkan sebelumnya, jangan pernah lupakan jenis yang terakhir, yaitu Transparent Firewall. Jenis ini bisa juga disebut dengan bridging firewall yang mana bukanlah merupakan firewall murni, akan tetapi hanya sebuah turunan atas satateful firewall. Transparent firewall melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh firewall jenis packet filtering, sebagaimana halnya stateful firewall serta tak Nampak oleh pengguna. Maka dari itu jenis firewall yang satu ini bernama Transparent Firewall.

7. Cara Kerja Firewall
    Bagaimana cara kerja firewall?. Komputer memiliki ribuan port yang dapat diakses untuk berbagai keperluan.  Cara Kerja Firewall dari komputer adalah menutup port kecuali untuk beberapa port tertentu yang perlu tetap terbuka.  Firewall di komputer bertindak sebagai garis pertahanan terdepan dalam mencegah semua jenis hacking ke dalam jaringan, karena, setiap hacker yang mencoba untuk menembus ke dalam jaringan komputer akan mencari port yang terbuka yang dapat diaksesnya.

    Firewall dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak namun cara kerja firewall optimal bila kedua jenis perangkat digabungkan. Selain membatasi akses ke jaringan komputer, firewall juga memungkinkan akses remote ke jaringan privat melalui  secure authentication certificates and logins (sertifikat keamanan otentikasi  dan login).
Hardware firewall dapat dibeli sebagai produk yang berdiri sendiri, tetapi  biasanya pada router broadband ditemukan , dan seharusnya dilakukan setting pada perangkat ini untuk akses ke jaringan komputer. Kebanyakan hardware firewall  adalah memiliki minimal empat port jaringan untuk menghubungkan komputer lain,

 


1. Pengertian
Firewall adalah suatu cara atau mekanisme yang di terapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.

Firewall didefinisikan sebagai suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun system itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.
Firewall didefinisikan sebagai sebuah komponen atau kumpulan komponen yang membatasi akses antara sebuah jaringan yang diproteksi dan internet, atau antara kumpulan kumpulan jaringan lainnya.
Firewall adalah sebuah computer yang memproteksi jaringan dari jaringan yang tidak dipercaya yang memisahkan antara jaringan local dengan jaringan publik, dengan melakukan metode filtering paket data yang masuk dan keluar.
Firewall sebagai sebuah titik diantara dua/lebih jaringan dimana semua lalulintas (trafik) harus melaluinya (choke point); trafik dapat dikendalikan oleh dan diautentifikasi melalui sautu perangkat, dan seluruh trafik selalu dalam kondisi tercatat (logged).

2. SEJARAH SINGKAT
    Arman (2007) menyatakan bahwa, network firewall yang pertama muncul pada akhir era 1980-an yaitu berupa perangkat router yang dipakai untuk memisahkan suatu network menjadi jaringan lokal (LAN) yang lebih kecil, dimana kondisi ini penggunaan firewall hanya dimaksudkan untuk mengurangi masalah peluberan (spill over) data dari LAN ke seluruh jaringan untuk mencegah masalah-masalah semacam error pada manajemen jaringan, atau aplikasi yang terlalu banyak menggunakan sumber daya meluber ke seluruh jaringan. Penggunaan firewall untuk keperluan sekuriti (security firewall) pertama kali digunakan pada awal dekade 1990-an, berupa router  IP dengan aturan filter tertentu.

    Aturan sekuriti saat itu berupa sesuatu seperti: ijinkan setiap orang “di sini” untuk mengakses “ke luar sana”, juga cegahlah setiap orang (atau apa saja yang tidak disukai) “di luar sana” untuk masuk “ke sini”. Firewall semacam ini cukup efektif, tetapi memiliki kemampuan yang terbatas. Seringkali sangat sulit untuk menggunakan aturan filter secara benar. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus terjadi kesulitan dalam mengenali seluruh bagian dari suatu aplikasi yang dikenakan restriksi. Dalam kasus lainnya, aturan filter harus dirubah apabila ada perubahan “di luar sana”.

    Firewall generasi selanjutnya lebih fleksibel, yaitu berupa sebuah firewall yang dibangun pada apa yang disebut “Bastion Host”. Firewall komersial yang pertama dari tipe ini, yang menggunakan filter dan gateway aplikasi (proxies), kemungkinan adalah produk dari Digital Equipment Corp (DEC).
DEC yang dibangun berdasarkan firewall korporat DEC. Brian Reid dan tim engineering di laboratorium sistem jaringan DEC di Pallo Alto adalah pencipta firewall DEC. Firewall komersial pertama dikonfigurasi untuk, dan dikirimkan kepada pelanggan pertamanya, sebuah perusahaan
kimia besar yang berbasis di pantai timur AS pada 13 Juni 1991. Dalam beberapa bulan kemudian, Marcus Ranum dari Digital Corp. menciptakan security proxies dan menulis ulang sebagian besar kode program firewall.
Produk firewall tersebut kemudian diproduksi massal dengan nama dagang DEC SEAL (singkatan dari Security External Access Link). DEC SEAL tersusun atas sebuah sistem eksternal yang disebut gatekeeper sebagai satu-satunya sistem yang dapat berhubungan dengan internet sebuah filtering gateway yang disebut gate dan sebuah mailhub internal. “Bastion Host” adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator atau dapat disebut bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik.
Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan misal : Unix, linux, NT (Muammar W. K, 2004). Firewall untuk pertama kalinya dilakukan dengan menggunakan prinsip “non-routing” pada sebuah Unix host yang menggunakan 2 buah network interface card, network interface card yang pertama di hubungkan ke internet (jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke PC (jaringan lokal)(dengan catatan tidak terjadi “route” antara kedua network interface card di PC ini).

3. Tujuan Penggunaan Firewall
Firewall biasanya digunakan untuk mencegah atau mengendalikan aliran data tertentu. Artinya setiap paket yang masuk atau keluar akan di periksa, apakah cocok atau tidak dengan kriteria yang ada pada standar keamanan yang di definisikan dalam firewall.
Untuk melindungi dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).
Penggunaan firewall yang dapat mencegah upaya berbagai trojan horses, virus, phishin, spyware untuk memasuki sistem yang dituju dengan cara mencegah hubungan dari luar, kecuali yang diperuntukan bagi komputer dan port tertentu.
Firewall akan mem-filter serta meng-audit traffic yang melintasi perbatasan antara jaringanluar maupun dalam.

4. Fungsi Firewall
Berikut beberapa fungsi menggunakan firewall :
Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan, Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall.
Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat.
Melakukan autentifikasi terhadap akses.
Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi.
Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan kemungkinan penjebolan jaringan.

5. Manfaat Firewall 
Manfaat firewall  adalah untuk menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan. Sebagai contoh, FTP (File Transfer Protocol) lalu lintas dari jaringan komputer organisasi dikendalikan oleh fire-wall. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengguna di jaringan mengirim file rahasia yang disengaja atau tidak sengaja kepada pihak lain.
Manfaat Firewall sebagai filter juga digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan. Hal ini mencegah pengguna berbagi file, dan bermain-main di jaringan. Aplikasi jenis ini berguna terutama dalam sektor korporasi.
Manfaat firewall lainnya adalah untuk memodifikasi paket data yang datang di fire-wall. Proses ini disebut Network Address Translation (NAT). Ada jenis NAT disebut NAT dasar, di mana alamat IP (Internet Protocol) pribadi dari jaringan komputer yang tersembunyi di balik satu alamat IP tertentu. Proses ini disebut sebagai IP samaran. Hal ini membantu pengguna dalam sebuah jaringan yang meliputi sistem tanpa nomor IP publik yang beralamat, untuk mengakses Internet.
Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll, sangat penting bagi setiap perkembangan bisnis. Jika informasi tersebut diubah oleh sumber eksternal, maka akan memberikan dampak merugikan. Manfaat Firewall disini adalah mencegah modifikasi data yang tidak sah di website.

6. Jenis - Jenis Firewall
Packet Filter - Jenis firewall yang pertama ini merupakan jenis yang paling simple. Firewall yang satu ini merupakan sebuah computer yang dibekali dengan dua buah Network Interface Card (NIC) yang mana fungsinya menyaring berbagai paket yang masuk. Umumnya, perangkat ini dikenal dengan packet-filtering router.
Circuit Level Gateway - Jenis berikutnya yaitu Circuit Level Gateway. Jenis ini umumnya baerupa komponen suatu proxy server. Tidak hanya itu, firewall tersebut beroperasi dalam level yang memang lebih tinggi pada model referensi OSI ketimbang jenis Packet Filter Firewall. Firewall ini tepatnya bekerja pada lapisan sesi (session layer). Adapun modifikasi dari jenis firewall ini cukup berguna bagi siapa saja yang ingin menyembunyikan informasi yang berkaitan dengan jaringan terproteksi, meskipun firewall jenis ini tak melakukan penyaringan atas beragam paket individual dalam suatu koneksi.
Application Level - Jenis selanjutnya kita kenal dengan Application Level Firewall yang mana jenis ini dapat disebut sebagai Application Level Gateway atau application proxy. Penggunaan firewall ini akan mengakibatkan tidak dibolehkannya paket untuk masuk melewati firewall tersebut secara langsung. Namun demikian, aplikasi proxy pada suatu computer yang mengaktifkan firewall akan mengalihkan permintaan tersebut pada layanan yang ada dalam jaringan privat. Kemudian meneruskan respons permintaan tersebut ke computer atau PC yang pertama kail membuat permintaan dimana letaknya berada di jaringan publik.


Network Address Translation (NAT) - Disingkat dengan NAT, jenis firewall yang satu ini menyediakan proteksi secara otomatis terhadap system di balik firewall. Pasalnya, Firewall berjenis NAT ini hanya mengizinkan koneksi dari computer yang letaknya di balik firewall. Sementara itu, tujuan NAT firewall yaitu melakukan multiplexing pada lalu lintas jaringan internal lalu menyampaikannya ke jaringan semacam WAN, MAN ataupun jaringan Internet yang memang lebih luas jaringannya. Hal ini membuat paket tersebut seolah-olah berasal dari sebuah IP address. Di samping itu, NAT membuat tabel yang berisikan informasi tentang koneksi yang dijumpai oleh firewall. Fungsi dari tabel ini yaitu memetakan alamat suatu jaringan internal  ke eksternalnya. Adapun kemampuan dalam meletakkan seluruh jaringan di balik IP address berdasarkan pada pemetaan port-port NAT firewall.
Virtual Firewall - Yang perlu juga anda ketahui yaitu adanya virtual firewall dimana nama virtual tersebut adalah sebutan yang dialamatkan pada firewall logis tertentu yang berada dalam suat perangkat fisik (seperti computer maupun perangkat firewall yang lain). Pengaturan dari firewall ini memperbolehkan beberapa network untuk dapat diproteksi oleh firewall yang memiliki keunikan dimana fungsinya menjalankan kebijakan keamanan system yang tentunya unik juga, cukup dengan memanfaatkan sebuah perangkat.
Statefull Firewall - Jenis Firewall yang satu ini dikenal sebagai sebuah firewall dengan fungsinya dalam menggabungkan berbagai keunggulan yang biasanya ditawarkan oleh firewall berjenis packet filtering, Proxy dan Circuit Level dalam suatu system. Firewall jenis ini dapat melakukan filtering pada lalu lintas atas dasar karakteristik paket, sebagaimana halnya filtering berjenis packet filtering serta memiliki pengecekan pada sesi koneksi guna meyakinkan kalau sesi koneksi tersebut diizinkan.
Transparent Firewall - Di antara jenis-jenis firewall yang telah disebutkan sebelumnya, jangan pernah lupakan jenis yang terakhir, yaitu Transparent Firewall. Jenis ini bisa juga disebut dengan bridging firewall yang mana bukanlah merupakan firewall murni, akan tetapi hanya sebuah turunan atas satateful firewall. Transparent firewall melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh firewall jenis packet filtering, sebagaimana halnya stateful firewall serta tak Nampak oleh pengguna. Maka dari itu jenis firewall yang satu ini bernama Transparent Firewall.

7. Cara Kerja Firewall 
    Bagaimana cara kerja firewall?. Komputer memiliki ribuan port yang dapat diakses untuk berbagai keperluan.  Cara Kerja Firewall dari komputer adalah menutup port kecuali untuk beberapa port tertentu yang perlu tetap terbuka.  Firewall di komputer bertindak sebagai garis pertahanan terdepan dalam mencegah semua jenis hacking ke dalam jaringan, karena, setiap hacker yang mencoba untuk menembus ke dalam jaringan komputer akan mencari port yang terbuka yang dapat diaksesnya.

    Firewall dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak namun cara kerja firewall optimal bila kedua jenis perangkat digabungkan. Selain membatasi akses ke jaringan komputer, firewall juga memungkinkan akses remote ke jaringan privat melalui  secure authentication certificates and logins (sertifikat keamanan otentikasi  dan login).
Hardware firewall dapat dibeli sebagai produk yang berdiri sendiri, tetapi  biasanya pada router broadband ditemukan , dan seharusnya dilakukan setting pada perangkat ini untuk akses ke jaringan komputer. Kebanyakan hardware firewall  adalah memiliki minimal empat port jaringan untuk menghubungkan komputer lain,

    Teknologi firewall saat ini sudah sangat canggih. Sebelumnya, cara kerja firewall adalah dengan menyaring lalu lintas jaringan yang menggunakan alamat IP, nomor port, dan protokol, tapi saat ini fire-wall dapat menyaring data dengan mengidentifikasi pesan konten itu sendiri. Dengan bantuan fire-wall, informasi sensitif atau tidak layak dapat dicegah melalui interface. Pastikan sistem keamanan jaringan di lapisi firewall


    Teknologi firewall saat ini sudah sangat canggih. Sebelumnya, cara kerja firewall adalah dengan menyaring lalu lintas jaringan yang menggunakan alamat IP, nomor port, dan protokol, tapi saat ini fire-wall dapat menyaring data dengan mengidentifikasi pesan konten itu sendiri. Dengan bantuan fire-wall, informasi sensitif atau tidak layak dapat dicegah melalui interface. Pastikan sistem keamanan jaringan di lapisi firewall

Selasa, 29 Agustus 2017

Cara Ngebridge

Assalamualaikum wr wb

1.PENGERTIAN
Bridge adalah suatu cara menghubungkan dua atau lebih (multiple) ethernet/network segment pada layer data link (layer 2) dari model OSI. Bridge memiliki kemiripan dengan perangkat repeater atau hub yang menghubungkan network segment pada layer physical, namun demikian sebuah bridge bekerja dengan menggunakan teknik forwarding packet yang biasa digunakan dalam packetswitching dalam jaringan komputer, yakni traffic dari satu network diatur/dikelola ketimbang semat-mata membroadcast ulang ke segment network yang berdekatan.

Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.
  
2.FUNGSI
A.untuk menghubungkan 2 buah jaringan LANB.Dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah.


3.CARA KERJA
Prinsip kerja bridge yaitu dengan memetakan alamat ethernet dari satu titik atau node yang terdapat pada masing-masing segmen dalam jaringan komputer. Selanjutnya setelah bridge menerima sebuah paket data maka bridge akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Jika segmen tersebut sama maka bridge akan menolaknya, sebaliknya jika segmen berbeda maka bridge akanmelanjutkan paket tersebut sampai pada alamat yang dituju.

4.KELEBIHAN & KEKURANGAN
  A.Kelebihan
1.Dapat menghubungkan tipe jaringan yang berbeda seperti Ethernet dan Fast Ethernet atau tipe  jaringan yang sama.

2.Bridge dapat memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen 
jaringan dan hanya memperbolehkan proses pengiriman  data yang diperlukan oleh bridge.
3.Dapat menentukan segmen tujuan dan sumber jika segmennya sama paket akan ditolak apabila 
sebmennya berbeda akan diteruskan ke segmen tujuannya.
4.Dapat mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.

B.Kekurangan 
Kekurangan bridge adalah tidak memperbolehkan melakukan proses pengiriman selain proses   
pengiriman data yang dibutuhkan oleh bridge dan tidak dapat menentukan segmen dan sumber jika segmennya sama.

Nah, uraian diatas merupakan penjelasan mengenai bridging. Semoga agan-agan menjadi tahu dari yang belum tahu, menjadi ingat dari yang sudah tahu (karena yang sudah tahu terkadang lupa ;-) ).   Lanjut...

Dibawah ini merupakan cara setting bridge pada mikrotik menggunakan kabel melelui winbox tanpa koneksi internet, seperti topologi dibawah ini:




1.Langkah pertama pastikan anda sudah login kedalam winbox mikrotik yang akan anda setting  bridge

2.Selanjutnya, anda pilih bridge yang terdapat deretan menu yang terdapat pada sebelah kiri.
3.Kemudian pada tab bridge pilih add ( tanda +  ) isikan “name = bridge
Jangan lupa untuk di apply ok ya..

4.Next, anda pindah ke tab port. Pada tab ini anda menentukan port mana yang akan anda bridge.Misal port yang akan anda bridge adalah port 2 dan 4. Nah, isikan pada bagian ” interface = ether4” dan pada “bridge = bridge 1“. Selanjutnya apply ok. Ulangi cara yang sama untuk ether2.
5. Selanjutnya silahkan beri IP Address untuk interface yang terhubung.

6. Ubah IP PC 1 sesuai IP yang telah anda tentukan tadi.
Lakukan seperti langkah di atas untuk menyetting router 1 dan PC 2

7.Langkah terakhir test melalui new terminal dan cmd untuk mengecek koneksi antar PC dan rauter.

5.REFERENSI

Senin, 28 Agustus 2017

Menghitung IP Address

Assalamualaikum wr wb

Saya akan sharing tentang bagaimana menghitung IP Address ..

1. Pengertian
IP ADDRESS adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPV4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPV6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP imi terbagi menjadi dua, yakni:



  • Ip Versi 4
  • Ip Versi 6
 2. Latar Belakang
Menghitung Ip Address dengan prosedurnya.

3. Maksud Dan Tujuan
Agar kita dapat menghitung Ip Address dengan benar.

4. Proses Perhitungan
 a. Alamat ip versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 milliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IPversi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai-nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3

Representasi alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipu begitu, terdapat beberapa pegecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan kedalam dua buah bagian, yakni:
  •  Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yag digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan meggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host Address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat brupa workstation,server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unix didalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
 Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  1. Alamat unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point to point atau one to one.
  2. Alamat broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses  oleh setiap node ip dalam segmen jaringan yang sama. Alamat briadcast digunakan dalam komunikasi one to evertone.
  3. Alamat multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one to many
Kelas-kelas alamat IP



Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)






  • Kelas A
    • Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
  • Kelas B
    • Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
       
  • Kelas C
    • Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
       
  • Kelas D
    • Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
       
  • Kelas E
    • Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
       

Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen



  • Perhitungan IP
    • Biner Ke Desimal
      • MIsal : 10100101.00111001.11110000.00001000
      • Dengan Default
        • cara menghitung yaitu dari sebelah kanan


00001000
27*0 26*0 25*0  24*0 23*1 22*0 21*0 20*0
0 0 0 0 8 0 0 0 = 8
11110000
27*1 26*1  25*1  24*1 23*0 22*0 21*0 20*0
128 64 32 16 8 0 0 0 = 240
00111001
27*0 26*0 25*1 24*1 23*1 22*0 21*0 20*1
0 0 32 16 8 0 0 1 = 51
10100101
27*1 26*0 25*1 24*0 23*0 22*1 21*0 20*1
128 0 32 0 0 4 0 1 = 165


Jadi IP,nya yaitu : 165.51.240.8
                           : Kelas B

    • Desimal ke Biner 
      • Misal 192.168.32.1
      • Dengan sederhana
        • Menghitung dari sebelah kiri
     192     .     168     .     32       .       1
11000000.10101000.00100000.00000001

128  .  64  .  32  .  16  .  8  .  4  .  2  .  1


  • Untuk penghitungan desimal ke biner ini kita membuat angka dengan sesuai kapasitas flashdisk.
  • cara,nya yaitu kita menjumlahkan dari angka kapasitas flshdisk tadi, Contoh : 192 =  128+64=192 
  • untuk angka binernya, angka dari yang sudah kita jumlahkan tadi kita rubah menjadi angka =1, jadi angka 128 dan 64 tadi kita rubah menjadi angka biner =1
  • jadi = 11000000  

Referensi
https://www.gnu.org/philosophy/free-sw.id.html